Sabtu, 08 Februari 2014

Kolache Blueberry dan Meat The Cheese



Kolache??? mungkin ada beberapa orang yang baru mendengar namanya. Aku juga baru tau baru-baru ini setelah googling sana sini varian roti. Kolache ini unik dan khas eropa. Khususnya negara cekoslovakia. Biasa disajikan pada saat acar-acara besar keagamaan seperti natal dan paskah.

resep tetap menggunakan resep roti andalan Water Roux karena bahannya beda tipis aja. Yang sama persis ya topingnya. ciri khasnya toping cream cheese dan selai buah diatasnya. Selai buahnya sesuai selera  aja, bisa pakai selai blueberry, strawberry atau aprikot. adonan cheesenya terdiri dari cream cheese, gula halus dan telur. Luarnya aku taburi wijen. 



Untuk yang meat the cheese, biasanya aku beli di breadtalk. Kali ini coba bikin sendiri, rotinya berisi smoked beef, mayonaise, keju mozarella, dan keju cheddar parut, lalu diberi toping keju mozarela parut dan parsley cincang.

Fotonya ngga banget karena aku foto pakai tablet, bukan kamera pocket yang biasa dipake, udah gitu nyesel banget ngefoto meat the cheese nya pas udah dingin, jadi lelehan mozarella di dalemnya ga keliatan deh :(. harap maklum yaa

Kamis, 06 Februari 2014

Baked Potato

Sarapan hari ini sebenernya ngebet pengen baked potato wendy's, tapi gimana lagi,pagi-pagi buta mah ya belom buka atuh. Jadilah akhirnya memanfaatkan bahan yang ada, maksa bikin baked potato sendiri. Bahannya sederhana, bikinnya gampang dan cepat, hasilnya enaak :)




Bahan :

- 3 buah kentang ukuran besar (pakai kentang import, besarnya pas)
- 3 lembar smoked beef
- 90 gr keju mozarella, bagi 3, masing-masing 30gr
- garam, lada secukupnya
- parsley cincang secukupnya

Cara Membuat :
  1. Kukus kentang sampai matang, setelah matang, belah bagian atas, jangan terputus sampai bawah,sisihkan
  2. Potong kotak-kotak smoked beef, taruh di atas kentang. Beri taburan keju mozarella parut diatasnya. Beri taburan garam, lada, dan parsley cincang. Oven diatas api sedang sampai keju meleleh

Selasa, 04 Februari 2014

Hokaido Cheesy Cupcakes









Sebenernya resep ini terinspirasi ((((terinspirasssiii)))) dari hokaido chiffon cake. Dipikir pikir, enak kali yah kalo hokaidonya rasa keju, berasa makan japanese cheese cake.

Nah aku nemu resep ini di blognya Grace Kitchen Corner . Bedanya beliau memakai loyang bulat berdiameter 17cm, sedangkan aku pakai cup liners. Eh... keliatannya enak banget, potongan kejunya menyebar dengan indahnya. Harus segera dibuat nih. Kebetulan bahannya simpel aja dan semua ada di rumah.

Karena ga punya keju bubuk, akhirnya aku ganti pakai cheddar parut, rasanya tetep enak. Hasilnya memuaskan, kejunya berasa tapi ga eneg. Teksturnya lembut dengan potongan keju di dalamnya. Bakalan jadi resep andalan nih ;). Karena rasanya udah pas, jadi ga perlu pakai toping butter cream atau apapun.

Ini dia resepnya, sedikit modifikasi dari blog kitchen corner. Hasilnya sekitar 18 buah cupcakes ukuran sedang.

Bahan :

- 110 gr putih telur
- 55 gr gula pasir
- 5 gr maizena
- 40 gr kuning telur
- 36 gr air
- 36 gr minyak sayur
- 50 gr tepung protein sedang
- 24 gr cheese powder (aku pakai keju cheddar parut halus)
- 40 gr cheddar cheese
- 1/4 sdt garam

Cara Membuat :
  1. Potong keju cheddarnya kotak-kotak sebesar 0,7 cm
  2. Dalam wadah, campur kuning telur, air, minyak, dan garam, aduk rata menggunakan whisk. Tambahkan tepung dan keju parut, aduk sampai rata dan mengental.
  3. Dalam wadah lai, kocok putih telur sampai berbusa, lalu masukan gula sesendok demi sesendok, kocok sampai soft peak/jambul petruk (jangan terlalu kaku). Terakhir masukan maizena, kocok sampai tercampur rata, matikan mixer.
  4. Masukan 1/3 adonan putih telur kedalam adonan kuning telur sambil diaduk balik perlahan.  Setelah rata, masukan lagi 1/2 adonan putih telur, aduk rata. Terakhir masukan sisanya, aduk lagi sampai rata, jangan overmix nanti susah mengembang. terakhir masukan potongan keju, aduk asal rata.
  5. Masukan adonan kedalam cup liner 3/4 tingginya, simpan diatas loyang. Sebelum di oven, hentakan dulu loyangnya untuk mengeluarkan udara yang terperangkap agar tekstur cakenya halus.
  6. Panggang dalam oven rak tengah sekitar 20-25 menit. Sampai permukaannya kuning keemasan.

 

Kamis, 30 Januari 2014

Seblak Ceker

Sebagai orang sunda asli yang terdampar di bali, pasti sesekali kangen jajanan di bandung sana. Karena disini ga ada mamang yang jualan seblak (boro-boro jualan, tau aja ngga apa itu seblak :p). Jadilah aku coba bikin sendiri, padahal mah untuk seblak ceker, aku juga belom pernah nyicip samasekali. cuman liat upload an foto temen-temen di instagram bikin ngileerrr bangeeet.



Bahan :

- 1/2 kg kaki ayam, bersihkan, rebus di presto kurleb 10 menit
- 20 buah cabe rawit (boleh dikurangi atau ditambah sesuai selera)
- 4 siung bawang putih
- 1/2 cm kencur
- 2 butir telur
- minyak untuk menumis secukupnya
- kaldu ayam bubuk secukupnya
- garam secukupnya

Cara Membuat :
  1. Haluskan cabe rawit, sisihkan.
  2. Haluskan bawang putih dan kencur, lalu tumis dengan sedikit minyak goreng sampai harum.
  3. Masukan cabe rawit. beri air. aduk sampai mendidih.
  4. Masukan kaki ayam. beri kaldu bubuk dan garam.
  5. Kocok telur, lalu masukan perlahan sambil diaduk biar ga menggumpal. angkat.

Kamis, 23 Januari 2014

Jumat, 10 Januari 2014

Strawberry Cheese cotton Cake

Wah rasanya udah seabad ga nengokin blog. Emang mood naik turun ga jelas, sekalinya udah mood, koneksi internet leletnya minta ampun. Padahal udah uji coba macem-macem resep, kalo lama ga diposting disini, bisa lupa lagi deh bahannya apa aja,hehe. 

Kali ini nyoba bikin strawberry cheese cotton cake. Sesuai namanya cotton cake, tekstur cake ini super lembut apalagi dipanggang dengan metode au bain marie. Yang dimodifikasi cuman toppingnya aja, bisa diganti selai blueberry atau selai aprikot.

Resepnya aku liat dari buku resep siapaa gitu waktu jalan ke gramedia. Bacanya juga cuman sekilas, tapi karena cake ini sederhana cara bikinnya, jadi mudah diingat. Ini penampakan kuenya pas baru diangkat yaa...




Kue ini lebih enak kalo udah ditaro di kulkas semalaman, teksturnya jadi agak padat, lembut, basah-basah gimanaaaaa gitu.







Bahan :

- 65 gr mentega asin
- 65 gr tepung terigu protein rendah
- 80 gr susu cair
- 100 gr cream cheese ( aku pake 100 gr keju yang diparut halus )
- 100 gr kuning telur, kocok lepas
- 200 gr putih telur
- 1/3 sdt garam
- 1/4 sdt cream of tartar (aku ga pake)
- 125 gr gula pasir


Cara Membuat :
  1. Panaskan mentega asin sampai meleleh. matikan api. masukan tepung terigu. aduk sampai kalis. angkat.
  2. Panaskan susu cair. masukan keju parut. aduk sampai keju larut. Hangat-hangat tuang ke kocokan kuning telur. Kocok rata.
  3. Tuang sedikit-sedikit ke adonan tepung terigu sampai licin, sisihkan.
  4. Kocok putih telur dan garam sampai setengah mengembang. Masukan gula sedikit-sedikit sambil dikocok sampai mengembang.
  5. Masukan campuran terigu sambil diaduk perlahan (jangan over mix)
  6. Tuang dalam loyang ukuran 22x22x24 cm yang dialasi kertas roti tanpa dioles. 
  7. Letakan dalam loyang yang diberi sedikit air (metode au bain marie). Oven selama 45 menit.
  8. Matikan api. Biarkan kue di dalam oven sampai panasnya turun perlahan-lahan. 
  9. Tuang atasnya dengan selai strawberry. Dinginkan dalam kulkas.


Kamis, 10 Oktober 2013

Cerita seekor Kambing dan dua Remaja yang Cantik Hatinya

Ada dua kakak-adik perempuan, satu namanya Puteri (usia 13 tahun, SMP), satu lagi namanya Ais (usia 16 tahun, SMA). Mereka tidak beda dengan jutaan remaja lainnya, meski tdk berlebihan, juga ikutan gelombang remaja yg menyukai budaya populer saat ini, seperti lagu2, boyband, film2, dsbgnya. Kabar baiknya, dua anak ini memiliki pemahaman yg baik, berbeda, dan itu akan menjadi bagian penting dalam cerita ini.

Suatu hari, guru agama di sekolah Puteri menyuruh murid2nya utk membuat karangan tentang berkurban. Ini jadi muasal cerita, jika murid-murid lain hanya sibuk membaca sejarah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, lantas menulis karangan, Puteri, entah apa pasal, memasukkan cerita hebat itu sungguh2 dalam hatinya. Tercengang. Dia bahkan bertanya pd orang tuanya, di meja makan, apakah keluarga mereka pernah berkurban. Setelah saling tatap sejenak, orang tua mereka menggeleng, tidak pernah. Ayah mereka buruh pabrik, Ibu mereka karyawan honorer, ibarat gentong air, jumlah rezeki yg masuk ke dalam gentong, dengan jumlah yg keluar, kurang lebih sama, jd mana kepikiran untuk berkorban.

Puteri memikirkan fakta itu semalaman, dia menatap kertas karangannya, bahwa keluarga mereka tidak pernah berkorban, padahal dulu, Nabi Ibrahim taat dan patuh mengorbankan anaknya. Bagaimana mungkin? Tidakkah pernah orang tua mereka terpikirkan untuk berkorban sekali saja di keluarga mereka? Puteri mengajak bicara kakaknya Ais. Dan seperti yg saya bilang sebelumnya, dua anak ini spesial, mereka memiliki pemahaman yg baik, bahkan lebih matang dibanding orang2 dewasa. Maka, mereka bersepakat, mereka akan melakukan sesuatu. 

Uang jajan Puteri sehari 8.000 perak, dikurangi untuk naik angkot, bersisa 4.000 utk jajan dan keperluan lain. Uang jajan Ais, 10.000 perak, dikurangi untuk naik angkot, bersisa 6.000, juga utk jajan dan keperluan lain. Mereka bersepakat selama enam bulan ke depan hingga hari raya kurban, akan menyisihkan uang jajan mereka. Puteri memberikan 2.000, Ais memberikan 3.000 per hari. 

Enam bulan berlalu, mereka berhasil mengumpulkan uang 1,1 juta rupiah. Menakjubkan. Sebenarnya dari uang jajan, mereka hanya berhasil menabung 600.000, mereka juga harus mengorbankan banyak kesenangan lain. Membeli buku bacaan misalnya, seingin apapun mereka memiliki novel2 baru, jatah bulanan utk membeli buku mereka sisihkan, mending pinjam, atau baca gratisan di page/blog, sama saja. Mereka juga memotong besar2an jatah pulsa dari orang tua, itu juga menambah tabungan. Juga uang hadiah ulang tahun dari tante/om/pakde/bude. Alhasil, enam bulan berlalu, dua minggu sebelum hari raya kurban, mereka punya uang 1,1 juta.

Aduh, ternyata, saat mereka mulai nanya2, harga kambing di tempat penjualan2 kambing itu minimal 1,3 juta. Puteri sedih sekali, uang mereka kurang 200rb. Menunduk di depan barisan kambing yg mengembik, dan Mamang penjualnya sibuk melayani orang lain. Tapi kakaknya, Ais, yg tidak kalah semangat, berbisik dia punya ide bagus, menarik tangan adiknya utk pulang. Mereka survei, cari di internet. Tidak semua harga kambing itu 1,3 juta. Di lembaga amil zakat terpercaya, dengan aliansi bersama peternakan besar, harga kambing lebih murah, persis hanya 1.099.000. Dan itu lebih praktis, tdk perlu dipotong di rumah. Dan tentu saja boleh2 saja nyari harga kambing yg lebih murah sepanjang memenuhi syarat kurban. Senang sekali Puteri dan Ais akhirnya membawa uang tabungan mereka ke counter tebar hewan kurban tsb. Uang lembaran ribuan itu menumpuk, lusuh, kusam, tapi tetap saja uang, bahkan aromanya begitu wangi jika kita bisa mencium ketulusan dua kakak-adik tsb.

Mereka berdua tdk pernah bercerita ke orang tua soal kurban itu. Mereka sepakat melupakannya, hanya tertawa setelah pulang, saling berpelukan bahagia. Dua bulan kemudian, saat laporan kurban itu dikirim lembaga amil zakat tersebut ke rumah, Ibunya yang menerima, membukanya--kedua anak mereka lagi main ke rumah tetangga, numpang menonton dvd film, Ibunya berlinang air mata, foto2, tempat berkurban, dan plang nama di leher kambing terpampang jelas, nama Ibunya. 

Itu benar, dua kakak-adik itu sengaja menulis nama ibunya. Itu benar, dua kakak-adik itu ingin membahagiakan kedua orang tuanya. Tapi di atas segalanya, dua kakak-adik itu secara kongkret menunjukkan betapa cintanya mereka terhadap agama ini. Mereka bukan memberikan sisa2 utk berkorban, mereka menyisihkannya dengan niat, selama enam bulan.

Itulah kurban pertama dr keluarga mereka. Sesuatu yg terlihat mustahil, bisa diatasi oleh dua remaja yg masih belia sekali. Besok lusa, jika ada tugas mengarang lagi dari gurunya, Puteri tdk akan pernah kesulitan, karena sejak tahun itu, Ibu dan Ayah mereka meletakkan kaleng di dapur, diberi label besar2: 'Kaleng Kurban' keluarga mereka. 

*Kurang 5 hari lagi hari raya kurban, semoga ada yg tergerak setelah membaca cerita ini. Jika kita menghabiskan uang 100rb lebih setiap bulan utk pulsa internetan,  dll, maka tidak masuk akal kita tdk punya uang utk berkurban. Belum lagi ratusan ribu buat makan di luar, nonton, jutaan rupiah buat beli gagdet, pakaian, dll. Begitu banyak rezeki, nikmat dari Tuhan, jangan sampai seumur hidup kita tdk pernah berkurban. Beli pakaian dan kesenangan lain itu setelah menabung utk kurban, bukan sebaliknya berkurban datang dari sisa2 kesenangan.



Original Post from Darwis Tere Liye
(http://m.facebook.com/darwistereliye?refid=7&ref=stream&_ft_=qid.5799454741925282034%3Amf_story_key.7730835912950906547)