Aku Hanya Bisa Tersenyum

Kadang aku hanya bisa tersenyum melihat manusia yang terus menerus mendendam sepanjang hidupnya. Ahhh...hidup terlalu indah, sayang bila diisi hanya dengan rasa dendam. Kesalahan masa muda apakah harus terus kita bawa hingga ke hari tua? kalau aku, hanya bisa mengelus dada dan tersenyum.

Aku dengan hidupku, kamu dengan hidupmu, nikmatilah....mengapa kamu selalu tersinggung dengan apa yang aku utarakan, padahal aku utarakan untuk orang lain? Demi Allah aku tidak pernah memperhatikan hidupmu, kenapa kamu merasa demikian? aku yakin, Tuhan dari agama manapun tidak pernah mengajarkan rasa dendam, aku hanya bisa tersenyum.

Aku tidak berkelit, akupun pernah merasakan rasa dendam, tapi hanya sesaat, Allah selalu mencabut rasa dendam itu secepatnya dari hatiku, semoga suatu hari kaupun begitu. Wajahmu, senyummu, tingkah lakumu, kata-katamu begitu tulus bila kita bertemu, tapi tidak di belakangku....ahhh padahal hidup terlalu indah.

Seumur hidupku, aku tidak pernah bermasalah dengan manusia lain, sampai saat aku bertemu denganmu, kamulah satu-satunya manusia 'yang aku tahu' membenciku. Tak apalah, aku tidak mau memikirkan satu manusia 'yang aku tahu' membenciku, padahal disana ada berbagai manusia yang menyayangiku dengan tulus, karena hidup terlalu indah bila dikotori setitik rasa 'tidak suka'.

Berbahagialah, aku doakan selalu, semoga Allah mencabut rasa dendam itu, karena rasa dendam akan menghambat kebahagiaan dan kebarokahan hidup. Berbahagialah, karena saat ini dan selanjutnya, kamu tidak usah repot memikirkan kata-kata yang aku utarakan, lalu bertanya-tanya apakah ini maksudnya menyinggung hidupku??. Semoga ini bisa mengurangi dosa kita.